Salah satu seri tamiya favorit saya adalah Aero Avante. Seri avante sendiri dulunya adalah model mobil RC buggy yang dikeluarkan Tamiya tahun 1988. Saat ini sudah banyak seri Avante mini 4WD yang dikeluarkan Tamiya, mulai dari Avante Junior, Super Avante, Avante Mk.II, Avante Mk.III Azure, Aero Avante dan yang lainnya. Khusus seri Aero Avante, Tamiya pernah membuat mobilnya versi 1:1 alias seukuran mobil sungguhan, lengkap dengan roller dan mirip dengan mainan aslinya.
Tamiya Mini 4WD adalah salah satu mainan 90an yang masih
bertahan hingga sekarang. Meski dibuat sejak tahun 1982, ketenaran Tamiya
hingga ke seluruh dunia baru dimulai tahun 1989 ketika Tamiya melakukan
kerjasama dengan Shogakukan, sebuah perusahaan penerbitan Jepang, untuk
memproduksi seri anime berdasarkan mainan mini 4WD yang berjudul Dash! Yonkuro.
Mobil yang terkenal saat itu adalah Emperor, Burning Sun, Shooting Star,
Cannonball, dan masih banyak lagi.
Ketenaran Tamiya masih terus berlanjut hingga ditayangkan
anime baru berjudul Bakuso Kyodai Let's & Go!!, Bakusou Kyoudai Let's &
Go WGP tahun 1996, Bakusou Kyoudai Let's & Go MAX, dan yang terakhir Let's
& Go!! Tamiya, The Movie. Bagi generasi 90an serial anime Let’s & Go
adalah salah satu penyebab Tamiya kembali booming di Indonesia, karena
menawarkan desain Tamiya yang lebih modern dan futuristik.
Tahun 90an seri Tamiya yang paling digandrungi anak-anak
adalah Magnum Saber dan Sonic Saber. Dua mobil ini merupakan mobil milik tokoh
utama dalam anime Let’s & Go. Seiring perkembangan seri anime, mobil yang
dikenalkan semakin beragam, toko-toko mainan pun mendadak kebanjiran para
pembeli Tamiya. Bila sore hari tiba, anak-anak akan berkumpul di teras rumah
dan merakit Tamiya yang sudah dibeli.
Hanya satu yang jarang bisa dibeli oleh penggemar Tamiya,
yaitu sirkuit, karena harganya yang mahal dan membutuhkan tempat yang luas.
Dulu anak-anak yang ingin memacu mobilnya harus berkunjung ke rumah tetangga
yang memiliki sirkuit atau patungan di toko mainan untuk menyewa sirkuit. Hal
yang paling menyakitkan ketika memacu mobil di sirkuit adalah mobil melompat
dan menabrak lantai karena settingan mobil tidak pas.
Bermain Tamiya juga menambah relasi dengan anak-anak sebaya,
karena kita akan sering bertemu dengan orang baru di lintasan. Tak jarang dalam
percakapan di lintasan, mereka akan berbagi tips bagaimana merakit Tamiya
supaya bisa melaju lebih kencang. Istilah “dinamo kilikan” adalah kata yang
akan sering kita temui.
Sampai sekarang Tamiya Mini 4WD masih eksis dan dimainkan
oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di Indonesia harga
Tamiya Mini 4WD bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah.Biasanya
semakin langka seri Tamiya yang dijual akan semakin mahal. Meski dijual sejak
tahun 90an, perusahaan Tamiya masih terus memproduksi mobil mini 4WD, bahkan tahun
2015 lalu mereka sempat menjual Tamiya seri limitied edition “Avante Mk.III
Japan Cup 2015”
Bila kembali ke tahun 90an, Anda masih ingat seri Tamiya
pernah dimiliki?
saya dulu maniak banget gara2 let's and go ini
BalasHapussempat punya spine cobra yang seperti kepunyaan Tokichi Megumi
katanya sih handal di tikungan tapi ya ternyata mental juga pas dicoba di tikungan tajam
ya tuhan klo inget masa2 itu bahagia banget'
apalagi klo bayangin mobil bisa berputar kayak Magnum